RSS
Facebook
Twitter

Selasa, 12 Februari 2013

imgKalau Anda bisa memancing ikan kapan saja di mana saja, tidak dengan warga Dogon di Mali, Afrika. Mereka hanya boleh memancing setahun sekali, itu pun hanya 15 menit.

Bamba adalah nama sebuah desa yang ada di bagian utara Dogon, Mali. Di desa terdapat sebuah danau kecil, namun dianggap sangat sakral bagi penduduk desa. Meski dihuni banyak ikan, penduduk Dogon tidak bisa bebas memancing di sana.

Penduduk Bamba dan warga Dogon yang lain hanya boleh memancing setahun sekali di danau itu. Itu pun melalui ritual unik yang bernama Antogo.



Ini adalah sebuah ritual yang diikuti warga lokal Desa Bamba, dan seluruh warga Dogon. Saat itu, mereka akan mengelilingi danau dan bersama-sama melompat ke danau. Hanya satu tujuannya, yaitu memancing ikan secepat dan sebanyak mungkin selama 15 menit.

Kalau dibayangkan, ritual ini terasa begitu meriah. Tapi jangan cuma dibayangkan, cobalah pergi ke Dogon dan lihat langsung.

Antogo rutin dilakukan pada bulan keenam di musim kemarau. Biasanya, bulan Mei dipilih sebagai bulan diadakannya Antogo. Untuk tanggal, semua ditentukan oleh orang tua yang dianggap bijak dan dihormati di sana. Datanglah pada saat itu

Sebelum ritual Antogo digelar, sebuah kayu akan ditonggakkan di tengah danau. Kayu ini akan dipasangan selama tiga hari pertama di hari pasar Desa Bamba, dan digunakan sebagai pertanda hari ritual semakin dekat.

Kemudian pada hari yang ditetapkan sebagai Antogo, ratusan orang dari Mali berkumpul di sekitar Danau Bamba. Kaum pria dan anak-anak akan berdiri mengelilingi danau, seperti yang dilongok dari Oddity Central, Selasa (12/2/2013).

Tidak ada wanita dalam ritual ini, mereka dilarang ikut serta dalam ritual karena dianggap kurang suci karena bisa menstruasi. Setelah semua orang mengelilingi danau, mereka menunggu dan menonton sampai bel bergemerincing dan suara tembakan terdengar.

Kemudian dengan serempak, ratusan warga Dogon melompat ke danau, sambil membawa keranjang ikan. Mereka menangkap ikan sebanyak mungkin dan secepat mungkin. Suasananya bakal seru, ramai dan heboh.

Ikan tangkapan akan disimpan di keranjang, tapi ada pula yang menaruhnya di mulut sampai mereka menemukan keranjang. Semua ini berlangsung sekitar 15 menit, dan berhenti ketika suara tembakan kembali terdengar.

Semua ikan yang ditangkap diletakkan bersama-sama dan diserahkan kepada orang tertua dari Bamba, tetua desa. Ia akan mendistribusikan ikan-ikan secara adil.

Menariknya, ritual ini kontras dengan budaya aneh masyarakat Dogon. Mereka sebenarnya anti terhadap air. Saking antinya, mereka lebih memilih tinggal di sekitar batu dan daerah sepi lain, serta jauh dari Sungai Niger. Namun di Antogon, semua ketakutan kesampingkan. Mereka bahkan sampai melompat ke air.

0 comments:

Posting Komentar