RSS
Facebook
Twitter

Kamis, 07 Februari 2013

Fakta Rokok di Indonesia


Hari ini di seluruh dunia diperingati hari tanpa tembakau. Bagaimana khabarnya di Indonesia? ikuti fakta berikut:
1. Indonesia menempati urutan teratas di dunia di lihat dari peningkatan jumlah perokoknya. Padahal di sebagian besar negara, terutama negara maju, jumlah perokok cenderung menurun.
2.  70 % perokok di Indonesia adalah termasuk warga miskin, dan lebih hebat lagi rokok adalah belanja terbesar kedua setelah beras. Jangan-jangan BLT juga  untuk  beli rokok…….
3. Cukai rokok di Indonesia adalah termurah (persentase terhadap harga rokok) di dunia, setelah Laos. Padahal saya tahu juga( kebetulan saya berkenalan dg orang yg berkecimpung disitu), yg tanpa cukaipun banyak juga dipasar gelap rokok.
4. Cukai rokok yg ditarik oleh pemerintah Indonesia, tak ada sedikitpun yg disalurkan untuk dana kesehatan. Padahal sangat jelas bahanya rokok……..
5. Presiden SBY beberapa waktu yg lalau meresmikan pabrik rokok di Jawa Timur, katanya salah satu tujuannya untuk mensejahterakan rakyat kecil!  Memang banyak yg kontradiktif di negeri ini.
6.  Indonesia  termasuk dari sedikit negara di dunia yang membolehkan iklan rokok di televisi (aturan ini semakin bebas sejak era gusdur dan mega). Pantesan…..
7. Indonesia bertekad memerangi HIV-AIDS, tapi rokok dapat diakses oleh siapa saja, padahal para penggede bangsa ini tahu kalau rokok merupakan salah satu pintu masuk menuju ke sana.
8. Ada RPP/RUU tentang pembatasan peredaran/akses rokokyg ada di DPR, tapi sayangnya anggota dewan tidak akan membahasnya sampai tahun 2009 karena dianggap tidak penting!
9. Katanya kalo merokok itu nasionalis (nyumbang cukai pada negara), padahal pemilik pabrik rokok terbesar di Indonesia dimiliki Philip Morish (sorry kalo tulisannya salah) yg notabene punya Amrik. So, ketika anda merokok ya berarti anda nyumbang pada Amrik. Memang di negeri ini aneh……. (kayaknya banyak dech kita terlalu bermurah hati pada negara lain yg sudah maju).
10. Jangan harap peringatan bahaya merokok dalam setiap bungkus rokok mempan dan diikuti oleh masyarakat kita, lha wong yg di fatwa haram aja, malah laris kayak kacang goreng. He…he…

0 comments:

Posting Komentar