RSS
Facebook
Twitter

Selasa, 19 Februari 2013



Jakarta, Bukan hanya memicu rasa tidak nyaman di perut, kembung atau terlalu banyak gas di perut juga membuat seseorang sering kentut. Macam-macam penyebabnya, mulai dari kebanyakan minum saat makan, stres hingga sekedar mengunyah permen karet.

Beberapa hal yang bisa memicu pembentukan gas di lambung dan membuat orang sering kentut antara lain sebagai berikut, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (19/2/2013).

1. Banyak minum saat makan malam
Minum air putih sehabis makan adalah kebiasaan baik yang menyehatkan. Namun terlalu banyak minum air putih saat makan malam juga bisa menyusahkan.

"Jika kita makan sembari minum, kita akan selalu meneguk dan terbentuklah gas di perut. Jadi minumlah sedikit saja selagi makan, lalu habiskan sisanya setelah makan," saran Dr Anton Emmanuel dari University College Hospital, London.

2. Olahraga berlebihan
Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan 71 persen atlet lari mengalami gangguan pencernaan, khususnya kembung dan sering kentut. Diyakini, olahraga berlebihan adalah penyebabnya.

"Kita cenderung bernapas lebih banyak saat olahraga berat, sehingga orang yang lari di treadmill lalu memaksakan diri akan mengalami perut kembung," kata Dr Emmanuel.

3. Buah dan sayuran tertentu
Kelompok makanan yang disebut FODMAPs (fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides and polyols) memiliki kandungan karbohidrat yang susah dicerna di usus halus. Sesampainya di usus besar, makanan ini akan difermentasi oleh bakteri dan menghasilkan gas.

Cherry, bawang merah, kubis, apel, jamur, dan jagung termasuk makanan yang membentuk gas di perut. Demikian juga sebagian besar kacang-kacangan.

4. Stres
Banyak orang mengalami perut tidak nyaman saat berada di bawah tekanan. Stres, panik dan gelisah adalah kondisi kejiwaan yang memicu produksi gas dalam perut. Dalam kondisi seperti ini, orang banyak mengeluh dan mengalami hiperventilasi sehingga perutnya dipenuhi gas.

5. Susu dan produk olahannya
Laktosa, gula yang ada dalam susu dan produk olahannya akan dipecah di dalam perut oleh enzim laktase. Ketika produksi laktase tidak mencukupi, laktosa akan masuk ke usus halus lalu dicerna oleh bakteri yang ada sehingga terbentuklah gas.

6. Obat-obatan
Beberapa jenis obat termasuk obat batuk sering mengandung pemanis buatan yang disebut sorbitol atau xilytol. Gula yang sulit diserap tersebut sukar dicerna oleh tubuh dan malah menjadi makanan bakteri. Salah satu hasil pencernaan oleh bakteri adalah gas.

7. Jus jeruk
Sebenarnya jeruk tidak termasuk FODMAP yang menyebabkan kembung dan sering kentut karena memiliki komposisi fruktosa dan glukosa yang pas. Namun ketika dibuat jus, fruktosa terpecah dan hal itu bisa memicu pembentukan gas di saluran cerna. Lebih baik makan jus segar daripada dibuat jus.

8. Hernia
Kembung dan sering kentut bisa menjadi gejala pada hernia hiatus, yakni menonjolnya bagian atas lambung ke dalam rongga dada yang mengarah ke kerongkongan. Karena katup yang menghubungkan antara lambung dengan kerongkongan melemah, maka gas lebih mudah masuk ke dalam perut.

9. Makanan yang dipanaskan ulang
Roti, kentang dan pasta bukan makanan berbahaya sebenarnya. Namun ketika makana tersebut sudah dipanaskan ulang, perut lebih susah mencernanya sehingga memicu lebih banyak gas yang terbentuk.

10. Alkohol
Bir dan anggur merah beralkohol adalah penyebab perut kembung dan sering kentut. Minuman hasil fermentasi bisa mengganggu keseimbangan bakteri di dalam perut, demikian juga bahan-bahan tambahan seperti coneger yang memberi warna pada anggur merah beralkohol.

11. Permen karet
Permen karet, khususnya yang diklaim rendah gula sebenarnya mengandung pemanis buatan yang disebut xylitol. Pemanis buatan tersebut susah dicerna sehingga memicu pembentukan gas. Belum lagi, gerakan mengunyah membuat udara luar banyak yang menyusup ke dalam perut.

12. Minuman bersoda
Kandungan karbon dioksida yang ada di dalam minuman berkarbonasi atau minuman bersoda bisa menyebabkan kembung. Dalam kondisi dingin, minuman ini lebih memicu kembung dan sering kentut.

0 comments:

Posting Komentar