RSS
Facebook
Twitter

Rabu, 27 Maret 2013



Panitia penyelenggara mengumumkan hasil penjualan tiket pertandingan timnas Indonesia versus Arab Saudi minggu lalu. Dari perhitungan mereka, keuntungan yang didapat sekitar Rp 3 miliar.

Dalam keterangan ketua panpel Eddy Prasetya, laga yang dihelat pada hari Sabtu (23/3/2013) lalu di Stadion Gelora Bung Karno mendatangkan uang Rp 5 miliar dari penjualan tiket.

"Total kami dapatkan kurang lebih Rp 5 miliar. Tapi uang itu nantinya akan dipotong dari pengeluaran untuk persiapan penyelenggaraan pertandingan dan pajak," ujarnya kepada wartawan, Rabu (27/3/2013).

Eddy menjelaskan, dari hampir 70 ribu lembar tiket yang dicetak, hasilnya tidaksold out. Dari enam kategori, yang paling laku terjual adalah tiket kategori 3 yang berharga Rp 50 ribu.

"Jadi, untuk pengeluaran kami sebelum pertandingan Rp 1,5 miliar. Kemudian pajaknya 5 persen. Sisanya langsung masuk ke kas PSSI," papar dia.

Dengan demikian, dari pemasukan dan pengeluaran plus pajak, panitia akan menerima keuntungan sekitar Rp 3 miliar.


Serangan bertubi-tubi Skuad Saudi Arabia pada Sabtu Malam, 23/03/13, memang telah membuat kewalahan “Timnas Baru” Indonesia dengan skor 1 - 2. Namun, secara statistik dan soliditas, anak-anak asuhan Rahmat Darmawan bermain sangat tangguh. Kita masih berada di atas Malaysia yang harus menelan kekalahan 1 - 4, dan mengantungi dukungan penuh dari publik penikmat sepak bola tanah air: sebuah modal untuk menyongsong persepakbolaan Indonesia yang gemilang di hari-hari ke depan. Dari perspektif angka kita boleh jadi kalah, tetapi dari sudut pandang kebersamaan kita telah menang.
Gol sigap Boas Salloza melalui manuver counter attack memukau merupakan indikasi terbesar bahwa kita masih punya gigi untuk bersanding dengan tim-tim dunia. Apalagi, the road to Piala Asia di Australia masih sangat panjang. Masih tersedia begitu banyak peluang bagi kita untuk bersiap-siap mengumpulkan kekuatan, lantas berdiri dengan tegap menuju ke sana.
Hasil kemarin diperoleh dengan hanya bermodal beberapa kali latihan saja. Optimisme jelas terbangun dari titik ini. Bagaimana bila persiapan yang kita bangun lebih dari itu. Bukan mustahil, hasil yang lebih baik dapat kita kantungi pada pertandingan-pertandingan selanjutnya. Lebih-lebih, euforia persatuan sedang hangat-hangatnya untuk menyuntikkan motivasi lebih besar ke dalam tubuh sepak bola nasional.
Kita punya pemain-pemain bagus, pelatih berpengalaman, dan dukungan 100%. Perpecahan telah berubah menjadi persatuan. “Grup Neraka” tempat kita harus “beradu kaki” bakal berganti menjadi “Grup Surga” dengan pengelolaan yang baik.
Sederhananya, mereka tidak makan batu dan besi. Jadi, kita tidak melawan monster raksasa yang tidak mungkin dikalahkan. Kita akan melawan manusia-manusia juga yang sangat mungkin untuk capai, lalai, dan lemah kemampuannya.
Selamat bertanding dan semoga menang Timnas Kesebelasan Indonesiaku!


Jakarta - Tim dari Animal Defenders akhirnya berhasil mengevakuasi tiga ekor anjing dari sebuah rumah di kawasan Lippo Karawaci. Saat ditemukan, kondisi ketiga anjing itu sangatlah mengkhawatirkan.

Anjing pertama yang berhasil diselamatkan itu berjenis maltese diletakkan di pekarangan rumah. Anjing ini dievakuasi Senin (25/3) lalu dari sebuah kandang burung yang tidak beratap. Terik matahari, hujan serta angin kencang menjadi 'makanan' anjing ini sehari-hari.

"Senin (24/3) kemarin tim berhasil selamatkan, langsung dibawa ke dokter. Kondisinya, jamuran di seluruh badan, kurang gizi, infeksi di telinga hingga bagian dalam sama telapak kakinya semua bengkak karena jeruji besi kandangnya terlalu besar," terang aktivis Animal Defender, Meutia , Rabu (27/3/2013).

Masih ada dua anjing lagi jenis peking dan shitzhu di dalam rumah. Kondisinya tidak jauh berbeda dengan yang di luar. Dua anjing itu juga dimasukkan ke dalam kandang.

Tim dari Animal Defenders akhirnya menjebol rumah ini. Salah satu anjing bahkan tidak bisa lagi berdiri. Saat dipegang, tubuhnya pun begitu kurus.

Menurut aktivis Animal Defenders yang turut dalam evakuasi, Donny, kondisi anjing itu sangat menyedihkan. Tidak ada lagi air untuk mereka minum.

"Bahkan mereka juga makan kotorannya sendiri untuk bisa bertahan hidup. Kalau nggak diselamatin, saya yakin dua hari lagi pasti mati," tegas Donny saat dihubungi terpisah. Saat proses evakuasi dilakukan, tim dari Animal Defenders bahkan juga sudah mempersiapkan ambulans khusus satwa.

Anjing terakhir kondisinya paling segar di antara yang lain. Dia masih bisa menggongong membalas panggilan warga.

Menurut Meutia, kondisi anjing berjenis maltese saat ini sudah semakin terus membaik. Anjing itu sudah bisa berbaur dengan anjing lainnya.

"Luka-lukanya juga sudah kita bersihkan," tandasnya.


Jakarta - Performa buruk yang diperlihatkan timnas Indonesia dalam setahun belakanganya membuat tak satupun pemain 'Merah Putih' masuk dalam deretan tim terbaik Asia Tenggara 2012. Thailand mendominasi dengan menempatkan lima pemain.

Seperti dilansir Fox Sports Asia, tak ada nama-nama seperti Andik Vermansyah, Irfan Bachdim, Taufiq atau Raphael Maitimo yang masuk list 11 pemain di AFF (Asia Tenggara) Best XI. Padahal nama-nama itu bermain cukup baik di Piala AFF lalu meskipun Indonesia tersingkir di babak grup.

Thailand yang cuma jadi runner-up menyumbang pemain terbanyak yakni lima, di antaranya Kawin Thamsatchanan, Panupong Wongsa, Theerathon Bunmathan, Anucha Kitpongsri, dan Teerasil Dangda. Sementara juara Piala AFF Singapura cuma ada tiga pemain, Baihakki Kaizan, Mustafic Fahrudin dan Shahril Ishak.

Ironisnya bagi Indonesia, tim-tim lain yang gagal melaju ke semifinal seperti Vietnam dan Myanmar bisa menyumbang satu pemain yakni Kyi Lin (Myanmar) dan Nguyen Minh Duc (Vietnam). Satu lagi slot tersisa jadi milik kapten Malaysia Safiq Rahim.

Untuk nominator pemain terbaik ASEAN 2012 lalu ada Shahril, Teerasil, Kyi Lin dan pesepakbola Filipina Emelio Caligdong. Pelatih terbaik akan diperebutkan Radojko Avramovic, Winfried Schafer, Krishna Rajagobal dan Michael Weiss.

Berikut Daftar Nominasi Penghargaan Pesepakbola Terbaik Asia Tenggara dan juga AFF Best XI

AFF Best XI
GK: Kawin Thamsatchanan (Muangthong United & Thailand)

RB: Nguyen Minh Duc (Sai Gon Xuan Thanh & Vietnam)


CB: Baihakki Khaizan (LIONSXII & Singapura)


CB: Panupong Wongsa (Muangthong United & Thailand)


LB: Theerathon Bunmathan (Buriram United & Thailand)


RM: Kyi Lin (Yangon United & Myanmar)


CM: Mustafic Fahrudin (Tampines Rovers & Singapura)


CM: Safiq Rahim (Darul Takzim & Malaysia)


LM: Anucha Kitpongsri (Chonburi & Thailand)


ST: Shahril Ishak (LIONSXII & Singapura)


ST: Teerasil Dangda (Muangthong United & Thailand)

Pemain Terbaik ASEAN
Nominator: Shahril Ishak (Singapura), Teerasil Dangda (Thailand), Kyi Lin (Myanmar), Emelio Caligdong (Philippines)

Pemain Muda Terbaik ASEAN
Nominasi: Chanathip Songkrasin (Thailand), Nguyen Van Quyet (Vietnam), Keoviengpheth Lithideth (Laos)

Pelatih Terbaik ASEAN
Nominasi: Radojko Avramovic (Singapura), Winfried Schafer (Thailand), K. Rajagobal (Malaysia), Michael Weiss (Filipina)

Gol Terbaik 2012
Teerasil Dangda (Thailand) vs Malaysia (Leg I Semifinal Piala AFF, 9 Desember 2012)

Selasa, 19 Maret 2013



Mengapa saat kita mengupas atau memotong bawang merah, mata kita bisa berair?
Hal ini disebabkan karena bawang merah (Allium cepa) mengandung sulfur, yang dapat menganggu mata dan hidung. Ketika dipotong, bawang melepaskan senyawa sulfur ini ke udara. Begitu kontak dengan air mata, senyawa ini menghasilkan asam sulfur, yang menyebabkan iritasi. Kemudian, mata menghasilkan air mata untuk menyingkirkan benda yang mengganggunya itu. Menggosok mata hanya akan semakin mengiritasi mata karena, setelah bersentuhan dengan bawang, jari juga terkena senyawa sulfur itu.
Petani Inggris telah mengembangkan bawang merah yang tidak mengiritasi mata. Jenis ini dikenal sebagai “supasweet onion”. Bawang merah ini ditumbuhkan dalam tanah yang rendah sulfur, dan akibatnya kandungan sulfur dalam bawang ini jauh berkurang.
Lalu, bagaimana cara mengatasinya?
Suatu hari saya pergi ke rumah teman untuk membantu masak-masak. Ketika saya hendak memotong bawang merah, nenek teman saya meletakkan sebutir gula jawa di dekat bawang merah-bawang merah itu. Kata beliau, dengan melihat gula jawa dan bawang merah secara bersamaan, mata kita tidak akan mengeluarkan air mata saat memotong bawang merah tersebut. Awalnya saya tidak percaya, namun ternyata cara ini memang terbukti. Sejak saat itu saya sering meletakkan gula jawa di dekat bawang merah yang akan dipotong.
Saya jadi penasaran, mengapa gula jawa dapat mengatasi keluarnya air mata yang disebabkan oleh bawang merah. Sudah browsing kesana kemari, namun tidak menemukan jawabannya. Kemudian saya bertanya kepada salah satu teman yang kuliah di jurusan kimia. Menurutnya, kemungkinan gula jawa ini sifatnya basa sehingga dapat menetralisir asam sulfur dari bawang merah. Sedangkan menurut wikipedia, bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat, asam folat, kalsium dan zat besi. Nah, jadi bawang merah itu bersifat asam atau basa? Untuk itu saya ingin meminta sepotong kertas lakmus dari laboratorium untuk mengetahui sifat asam basa gula merah. Namun saya tidak berani. (>.<) *ya elah!! plak!!*
Ada pula yang mengatakan, agar kita tidak mengeluarkan air mata saat memotong bawang merah, maka letakkan bawang putih di ujung pisau yang digunakan untuk memotong tersebut. Kalau cara ini, saya belum pernah membuktikan keefektifannya. Dan mungkin masih banyak cara lain yang dapat kita pakai agar kita tidak “menangis” saat memotong bawang merah.